• Home
  • CelotehanEchi
  • WarnaEchi
  • ResepEchi
  • Cat Lovers
  • Film
  • Kesehatan
  • Parenting
  • Jalan-Jajan

echizhou.net

Happy Mom Happy Life

You are here: Home / Uncategorized / Menyatukan persepsi tentang pendidikan anak antara suami dan istri
Uncategorized

Menyatukan persepsi tentang pendidikan anak antara suami dan istri

12 February 2023 Leave a Comment

Bicara soal masa depan anak pastinya orang tua ingin sesuatu yang terbaik, tolak ukur saat mencari sekolah anak pastinya banyak pertimbangan mulai dari pengalaman pribadi, rekomendari dari orang, sekolah yang memiliki banyak prestasi dan juga jarak tempuh saat anak menuju ke sekolah adalah salah satu pertimbangan tersendiri.

Dan saat menentukan pendidikan anak pastinya ada keterlibatan orang tua didalamnya, dan orang tua ini akan terbagai menjadi dua yaitu Ayah dan Bunda. Pastinya seakan orang ayah memiliki rekomendari pendidikanya untuk anak adalah agak kelak ia akan menjadi pemimpin yang hebat dan dapat terjun kemasyarakat luas tidak beda dengan ayah, Bunda juga mengiginkan yang sama tapi bedanya terkadang oarang yang melahirkan akan lebih banyak petimbangan untuk anak itu tersendiri.

Ini yang saya dan suami rasakan tiga tahun lalu, Raihan anak pertama kami akan menuntaskan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Ya namanya anak pertama kami jujur belum ada pengalam soal memilih sekolah untuk pendidikan selanjutnya, dan kami pun akhirnya mencari informasi sekolah masing-masing baik dari rekomendari seorang teman, pengalaman dan mencari informasi di googel tentang sekolah SMP yang kiranya terbaik untuk anak kami. Jujur saat itu kami tidak memikirkan untuk masuk sekolah Negri, selain untuk rumah kami jauh dari SMPN karna kepentok zonasi dan usia abang raihan yang belum genap 13 tahun, pokoknya sangat tidak memungkinkan untuk masuk SMP Negri.

Menyaring semua sekolah menjadi lebih kecil.

Setelah diskusi yang panjang kami mendapatkan beberapa nama sekolah kurang lebih ada 5 daftar nama sekolah pada saat itu, jujur sat menentukan sekolah saat itu cukup sulit karna tahun 2020 dunia dan juga Indonesia sedang dalam masa pandemik Covid 19. Jujur saya mengiginkan raihan untuk sekolah biasa saja dalam artian SMP umum, tapi tidak dengan suami ia mengiginkan raihan masuk sekolah Islam disini kami mulai adu mekanik hahaha.

Kita melibatkan anak untuk diskusi kali ini, menanyakan ia ingin sekolah seperti apa dan kegemaran atau keiginan ia apa saat nanti sekolah seperti ekskul apa yang raihan inginkan adalah menjadi pertimbangan kami sendiri. Yah kalo ditanya keinginan raihan apa jawabnya terserah dan ini mulai keegoisan orang tua mulai bekerja. saya dan suami mulai menunjukan tali masing-masing dan merekomendasikan ke raihan jika sekolah yang ayahnya tuju memiliki ekskul yang banyak pilihan walau trasportasi cukp memakan banyak waktu karena memerlukan 2 kali naik kendaraan seperti angkot.

Dan ternyata selain itu pandemik membuat perekonomian keluarga kami turun, suami mengalami PHK, disini membuat saya ingim memasukan anak ke sekola yang menurut saya bangus untuk anak dan juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan kurikulum yang kiranya akan menunjang raihan akan jauh lebih baik untuk ke SMU. kareana biaya untuk masuk kesekolah itu cukup lumanyan mahal membuat saya berfikir dua kali karena tidak ada yang tahu pandemik akan sampai kapan.

Menyatukan Persepsi Suami dan Istri menjadi satu.

Suami mengiginkan raihan sekolah yang memiliki pendidikan agama Islam yang sekiranya dapan menjadikan pndasi ia saat dewasa nanti, sedangkan saya ingin sekolah yang lebih maju kurikulumnya agar raihan memiliki banyak kesempatan lebih banyak lagi tanpa menyampingkan agama.

Akhirnya kami mencari solusi untuk mencarikan sekolah raihan yaitu SMPIT (Sekolah Menengan Pertama Islam Terpadu), di sekolah ini baik pelajaran agama dan kurikulum umum seimbang sehingga tak ada yang merasa menang atau kalah dalam menentukan sekolah anak. Setelah menentukan pilihan ada tiga sekolah SMPIT yang menurut saya dan suami cukup baik, ya baik dalam biaya sekolahnya dan fasilitas sekolah yang cukup menunjang saat proses belajar raihan kelak.

Kami ajak berdiskusi raihan untuk memilih dari ketiga sekolah yang kami sarankan kiranya ia akan lebih nyam kemana dan adakah pelajaran yang ia gemari atau ingin ia pelajari disana, ternyata diluar perkiraan kami berdua raihan memilih SMPIT yang ada pondok pesantrenya di daerah ciputat yang memang tidak jauh dari rumah kami. Sekolah yang raihan pilih adalah sekolah yang memiliki pondok pesantren namun ada sebagian siswa yang cukup mengikuti sekolah SMPIT saja tanpa harus mondok disana.

Jujur ini diluar rencana kami, akhirnya saya dan suami berdiskusi kembali soal pilihan raihan untuk mondok di sekolah tersebut, awalnya saya tidak mengijinkan raihan untuk sekolah mondok karna berfikir masih kecil, nanti bangai mana dengan makanannya dll. Tapi suami memberikan masukan itu adalah salah satu cara yang baik untuk membuatnya belajar lebih mandiri dan dapat memprospek dirinya sendiri untuk kedepanya, saat itu juga sedang pandemik alangkah lebih baik jika raihan masuk pondok pesantren dari pada harus sekolah Daring dirumah.

dalam rumah tangga pastinya akan banyak gesekan terlebih lagi jika kita sudah berbeda pilihan, jalan satu-satunya harus menyingkirkan ego sejauh-jauhnya dan mulai berdiskusi dengan damai. jika salah satu antara suami dan istri metrasa diskusi sudah ada bumbu-bumbu keributan harus ada yang menjadi air dan memgalah untuk menakhiri perdebatan itu sendiri dan berdiskusinya disambung lain waktu.

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)

Related

Previous:
Attaya gemar mencoret coret tembok, yuk lanjutan nak.
Next:
Cara membuat Donat no mixer dan anti ribet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

HELLO

"The Woman Is unique, Can Always Enjoy Time" Menghabiskan Waktu bersama Ke Dua jagoanku, Nonton, berpetualang dan mencoba hal baru. Itu semua dapat kamu temukan di echizhou.net . Untuk kerja sama bisa kirim surel ke echimustika@gmail.com Mari kita berpetualang dan mengenangnya dalam sebuah tulisan.

LET’S CONNECT

Featured Post

BPOM & IDAI Umumkan Sirop Obat Aman Untuk Anak, para Ibu tak perlu khawatir

Cara membuat Donat no mixer dan anti ribet

Cara membuat Donat no mixer dan anti ribet

Menyatukan persepsi tentang pendidikan anak antara suami dan istri

Categories

  • Cat Lovers
  • CelotehanEchi
  • Film
  • Jalan-Jajan
  • Kesehatan
  • Parenting
  • ResepEchi
  • Tecno
  • Uncategorized
  • WarnaEchi

Archives

Recent Posts

  • BPOM & IDAI Umumkan Sirop Obat Aman Untuk Anak, para Ibu tak perlu khawatir
  • Cara membuat Donat no mixer dan anti ribet
  • Menyatukan persepsi tentang pendidikan anak antara suami dan istri
  • Attaya gemar mencoret coret tembok, yuk lanjutan nak.
  • Cara mudah untuk membuat live streaming, cukup gunakan Aplikasi IDN

Recent Comments

  • Firdi on Buku “Kupas tuntas Mitos dan fakta”, Solusi kulit Sehat Ibu & Anak
  • Faradila Putri on Buku “Kupas tuntas Mitos dan fakta”, Solusi kulit Sehat Ibu & Anak
  • Faradillah on Buku “Kupas tuntas Mitos dan fakta”, Solusi kulit Sehat Ibu & Anak
  • Marantina Napitu on Buku “Kupas tuntas Mitos dan fakta”, Solusi kulit Sehat Ibu & Anak
  • Meilia Wuryantati on Buku “Kupas tuntas Mitos dan fakta”, Solusi kulit Sehat Ibu & Anak

This error message is only visible to WordPress admins

Error: No posts found.

Make sure this account has posts available on instagram.com.

Click here to troubleshoot

Error: admin-ajax.php test was not successful. Some features may not be available.

Please visit this page to troubleshoot.

2023  Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright © 2023 · YOON Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in