Beberapa pekan ini kita disuguhkan oleh berita yang sungguh miris, seorang ibu membunuh anaknya sendiri. Dan sayangnya yang kita cibiri adalah kasus ibu bunuh anak, sedangkan masih ada ujungnya “Ibu bunuh anak karna selalu dibilang nggak becus urus anak karna sang anak tidak kunjung gemuk dan terbilang kurus karna selalu dapat bully ferbal dari ibu mertua dan suaminya sendiri” jujur sungguh tragis. Dan tadi pagi saya juga membaca berita tentang seorang ibu yang memberikan pisang ke pada bayi yang baru berusia 40 hari.
Kedua kasus diatas adalah contoh sebagian kecil bagaimana masih banyak perempuan di Indonesia belum banyak mengetahui informasi tentang masalah mereka, seandainya si Ibu tadi tahu penyebab anaknya berat badanya tidak normal seperti anak seusianya pasti akan tahu cara menanganinya dan ibu bayi yang memberikan pisang membaca tetang parenting nggak akan salah memberikan pisang pada anak usia 40 hari.
Disini kita perlu membuat para perempuan Indonesia untuk melek dengan media sosial, jangan hanya kenal media sosial hanya untuk membaca setatus atau baca gosip yang tidak jelas. Kita harus mengarahkan para perempuan Indonesia makin maju dan dapat membaca disalah satu Web tentang berita-berita yang mungkin dapat memecahkan masalah mereka seperti Parenting, keuangan, cara usaha dan masih banyak lagi.
Sepuluh tahun lalu saya hanya seorang ibu rumah tangga yang mencari informasi tentang parenting, keuangan, resep masakan dari tabloid mingguan, tapi kini zaman sudah banyak berubah kita dapat mengakses informasi tersebut dari internet. Bukan hanya itu kita para perempan juga mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dari sana , seperti saya memperoleh banyak informasi resep cara membuat aneka roti dan muffin dari internet sehingga dapat membuat usaha sendiri dengan menerima pesanan aneka roti dan muffin walaupun saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa saya dapat mencari uang dari rumah tanpa harus meninggalkan anak-anak sendirian.
Saatnya Perempuan Indonesia jauh lebih Maju.
Perkembangan perempuan diera digital ini sangat terbuka luas, tapi sayangnya perempuan hanya sebatas konsumen dan tidak memanfaatkan hal ini sebagai kemajuan yang akan merubah dirinya dan cara pandangnya. Kesempatan berkembang yang dimiliki oleh kaum perempuan pada hari ini, sesungguhnya tidak berbeda dengan kaum laki-laki. Hanya saja, belum semua menyadari potensi dan memanfaatkannya dengan maksimal.
Dalam forum Vivatalk ini dengan tema ” Perempuan Berdaya Indonesia Maju”, bagai mana caranya kita memajukan Indonesia?? Ingat perjuangan Ibu Kartini yang berjuang untuk menyama ratakan kedudukan antara perempuan dan laki-laki tanpa harus ada perbedaan.
RA Kartini tidak hanya memperjuangkan kesetaraan, tapi juga bidang sosial, hukum, dan pendidikan. Perempuan harus cerdas dan mampu menempatkan dirinya di era digital ini.
Percayalah perempuan dapat lebih maju dari laki-laki jika saja kita mau belajar dan terus belajar. Belajar tidak hanya dalam membaca buku, tapi kita belajar membaca situasi dan kondisi. Seperti sekarang ini saya memilik untuk jadi Ibu rumah tangga tapi saya tidak tinggal diam begitu saja saya masih bisa membantu suami dalam mencari nafkah.
Menjadi seorang blogger dan menerima pesanan kue-kue adalah salah satu penghasilan yang saya dapatkan, dan hal itu tidak lepas dari yang namanya peran digital. Dari sana saya bisa memasarkan jualan atau produl roti saya dari instagram, facebook bahkan blog yang saya miliki.
Hadirnya Revolusi Industri 4.0 dengan peluang lapangan kerja yang besar dianggap sebagai kesempatan besar untuk meningkatkan pendapatan perempuan. Data terakhir per Februari 2017 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hanya terdapat 30% pekerja perempuan di bidang industri sains, teknologi, engineering, dan matematik. Sementara itu, hasil studi dari UNESCO tahun 2015, menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi pekerja perempuan di bidang industri terutama disebabkan oleh persepsi lingkungan kerja di industri merupakan domain pekerja laki-laki, yang melibatkan pekerjaan fisik dan tidak menarik bagi pekerja perempuan.
Selain itu, masih banyak lulusan perempuan yang memperoleh gelar terkait industri sains, teknologi, engineering, dan matematik memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengejar karier di industri dibandingkan laki-laki.
Jadi sekarang bukan jamanya jika perempuan hanya mengambil jurusan kuliah sekretaris atau penjualan ya, nggak masalah tuh jika kita mengambil juruaan Tik, sains. Kebetulan sekali teman adik saya tahun lalu wisuda dan mendapat gelar mahasiswa terbaik, dan ia mengambil jurusan IT.
Yuk kita asal lagi kemampuan kita dan mencari informasi sebanyak-banyaknya agar kejadin diatas tidak banyak terjadi karna minimnya informasi yang kita ketahui, banyak ilmu yang akan kita dapat dari digital. Bahkan sudah banyak komunitas-komunitas perempuan yang mempergunakan digital sebagai alat komunikasi mereka, yuk maju terus perempuan Indonesia dan selamat Hari Ibu.
Bagus bagus mbak sticker/gambar nya, ini bikin pakai apaan ? hihi
Salam kenal
Content nya bagus-bagus 🙂