Berbicara soal Imunisasi pastinya sangat penting bagi saya pribadi, selalu rutin membawa Raihan dan Rabanni untuk imunisasi dan begitu juga sekarang ini Ragil juga ikut imunisasi baru beberapa hari lalu Ragil Imunisasi BCG dan bulan depan siap untuk Imunisasi DPT+POLIO.
Kenapa sih saya mengharuskan Anak-anak harus mendapatkan Imunisasi dengan lengkap? Karena Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut. Seperti yang kita ketahui diluar rumah banyak sekali virus yang tak kasat mata siap menyerang daya imun tubuh anak kita dan kita sendiri, seperti Covid 19 ini tidak ada yang tahu akan datang dan banyak merenggut nyawa.
“Takut membawa anak untuk Imunisasi karena kasihan harus kena jarum suntik belum lagi nanti malamnya pasti akan demam”
Perlu Bunda dan Ayah ketahui Bayi yang baru lahir harus mendapatkan imunisasi. Ini karena imunisasi berguna untuk mencegah buah hati terkena penyakit di kemudian hari. Namun, beberapa orangtua masih ada yang berpikiran takut untuk memberikan imunisasi dikarenakan takut sang anak sakit setelah mendapat imunisasi, sehingga bayi pun tidak mendapat vaksin yang dibutuhkan.

Pemberian imunisasi pada anak balita juga sangat penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh mereka yang baru saja dibentuk. Imunisasi dasar diperlukan oleh bayi yang baru lahir, yang terdiri dari bacillus calmette guerin (BCG), diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b (DPT-HB) atau diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b-hemophilus influenza type b (DPT-HB-Hib), hepatitis B pada bayi baru lahir, polio, dan campak. Kemudian terdapat imunisasi lanjutan yang merupakan imunisasi ulangan untuk memperpanjang perlindungan dari penyakit
Pekan Imunisasi Dunia (PID), KEMENKES “Ayo Imunisasi Bersatu Sehatkan Negeri”
Kemenkes mengelar temu Blogger dan Netizen guna untuk menyebarkan berita ke masyarakat luas betapa pentingnya Imunisasi dan vaksin guna untuk menjaga daya imun kita dan agar virus tidak mudah masuk ke tubuh kita. Setiap tahun, negara – negara anggota WHO termasuk Indonesia melaksanakan Pekan Imunisasi Dunia (PID) pada minggu terakhir April, yaitu tanggal 24 – 30 April. Pelaksanaan PID tahun 2021 mengambil tema “Ayo Imunisasi, Bersatu Sehatkan Negeri”
Berdasarkan data WHO, pada tahun 2019 diperkirakan lebih dari 19,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi lengkap, dan bahkan ada yang tidak mendapat imunisasi sama sekali.
Untuk itu, dalam rangkaian peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2021
Telah hadir bersama kita Narasumber yang hadir secara daring dan luring:
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI): Prof. Dr. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A., M.Sc yang akan memaparkan mengenai Lindungi Anak-Anak Kita di Masa Pandemi dengan Imunisasi Kejar
2. Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI): Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari Sp.A(K)., MTropPaed yang akan memaparkan mengenai Vaksin Aman dan Berkualitas: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir
3. WHO Indonesia : dr. Olivia Silalahi yang akan memaparkan mengenai Upaya Dunia Mengoptimalkan Imunisasi Rutin dan Vaksinasi COVID- 19 di Masa Pandemi
Perlu kita ketahui bersama apa arti tersendiri dari Imunisasi, vaksin dan vaksinasi, dengan memahami artinya tersendiri kita akan lebih faham.
- Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit.
- Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
- Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya dengan pemberian vaksin.
Sebenarnya kita tidak perlu terlalu khawatir karena pemerintah menjamin kandungan yang terdapat dalam vaksin aman, bermutu dan berkhasiat. Proses pengembangan vaksin dikawal ketat dari awal sampai dengan produksi, izin edar, distribusi, dan pelaksanaan vaksinasi.
Perlu kita ketahui bersama banyak orang yang salah mengartikan vaksin itu sendiri vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh
agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. Selama belum ada
obat yang defenitif untuk COVID-19, maka vaksin COVID-19 yang aman dan efektif
serta perilaku 3M (memakasi masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga
jarak) adalah upaya perlindungan yang bisa kita lakukan agar terhindar dari
penyakit COVID-19.
Mengingat manfaatnya yang besar dibanding risikonya, yuk tidak ragu mengikuti vaksinasi COVID-19. Sebab, semakin banyak yg divaksin maka semakin banyak yang terlindungi. Ada tapinya nih setelah kita mendapatkan vaksin tetep terapkan protokol kesehatan ya, perlu kita garis bawahi bersama vaksin itu hanya mencegah bukan mengobati.

Bagaimana Vaksin bisa bekerja dalam tubuh untuk melindungi kita?
- Vaksin adalah produk biologi yang diberikan kepada seseorang untuk
melindunginya dari penyakit yang melemahkan, bahkan mengancam jiwa. - Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu
pada tubuh seseorang. - Tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan
tahu cara melawannya.
Saya sendiri belum vaksin tapi ingin sekali segera di vaksi, belum dapat info vaksin untuk Ibu Menyusui soalnya dengan sabar menunggu giliran sambil menunggu tetap diam dirumah saja dan keluar jika ada keperluan yang mendesak saja ya.
Imunisasi Anak dimasa Pandemik, kita bisa lakukan “Imunisasi Kejar”.
Lalu Bagaimana caranya saya membawa Baby Ragil untuk Imunisasi sedangkan dimasa Pandemik seperti ini orang dewasa saja mudah terkena Covid 19 lalu bagaimana dengan Bayi dan anak-anak?. Tanya ke seorang teman dia memilih tidak memberikan imunisasi awal pada anaknya karna puskesmas wilayahnya tidak melayani imunisasi karena menerima rujukan pasien Covid, dan akhirnya ia melakukan Imunisasi kejar.
Pemberian imunisasi kejar bisa melalui program imunisasi rutin di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Walau begitu, imunisasi kejar tidak berlaku untuk semua jenis imunisasi. Ada beberapa imunisasi yang ketika sudah terlewat jadwalnya tak lagi perlu karena efektivitasnya telah berkurang

Selama Pandemik saya rutin memeriksakan kehamilan ke Rumah sakit pastinya dengan protokol kesehatan yang ada, begitu juga setelah melahirkan saya akan tetap membawa anak saya untuk mendapatkan Imunisasi lengkap. Caranya cukup simpel kita membuat janji dengan dokter/perawat untuk imunisasi dan membawa anak kita sesaat sebelum dipanggil keruangan.
Sesuai dengan panduan WHO, imunisasi anak berupa program kejar bisa berlangsung hingga umur 18 tahun. Namun itu bukan berarti semua jenis vaksin bisa masuk program imunisasi kejar bagi anak yang sudah besar. Imunisasi kejar tetap mesti memperhatikan batas waktu dan jenis vaksin.
Jadi tidak ada alasan donk untuk tidak melakukan Imunisasi di masa Pandemik ini, dan pastikan juga jika kamu dan keluarga lainya sudah divaksin ya untuk mencegat tertularnya Covid 19. Terus terapkan 3M dan hindari kerumunan lebih baik dirumah aja jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Leave a Reply