Assalamu’alaikum Bunda bagai mana hari nya, mungkin jawabannya nano-nano ya mau dibilang happy gak juga dibilang galau juga bisa jadi. Walau PPKM diperpanjang kita harus tetap waras dan happy karna seorang Bunda adalah jantungnya sebuah rumah.
Sudah 2 tahun Covid-19 menyerang negara kita, jujur lelah apa lagi stres karena kita harus mengurus rumah, mendampingi anak belajar dan harus tetap memberika Asi ke Ragil. Tapi Bunda tidak boleh stress takut mempengaruhi kualitas ASI nantinya, kita harus jalani ini semua dengan penuh semangat ya.
Beberapa bulan lalu mendapat kabar kalo sepupu ku terkena Covid jujur sedih banget tapi menangis bukan solusi, ia memiliki bayi yang baru berusia 6 bulan dukungan dari keluarga dan suami adalah faktor pertama yang perlu kita lakukan untuk Busui (ibu menyusui). Lalu saya mencoba menghubungi dokter langganan ku dan beberapa kawan blogger yang sebelumnya sudah terlebih dahulu terkena Covid dengan ada bayi dirumah yang masih minum Asi eksklusif. Banyak sekali informasi yang saya dapat dari mereka, langsung sepupuku mempraktekan cara tetap bisa memberikan Asi wlau sedang dalam kondisi positif Covid-19.

Bolehkah Ibu Positif Covid memberikan Asi ke Bayi?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa ASI adalah makanan ideal untuk bayi. Sementara itu, menyusui adalah salah satu cara efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.
Pertanyaan ini yang langsung saya tanyakan ke dokter anak, dan jawabannya adalah Boleh. ASI tetap perlu diberikan pada anak meski ibu mengalami COVID-19, baik dengan cara menyusui secara langsung atau pun dengan cara pemberian menggunakan pipet.

Saat Bunda memberikan Asi kita harus menerapkan prinsip menjaga kebersihan dan penerapan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan pakai sabun dan memakai masker, ibu dapat menyusui dan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan aman dan nyaman.
Ada beberapa hal yang harus Bunda pahami saat memberikan Asi ke Bayi/Baduga antara lain sebagai berikut :
- Selalu pakai masker saat menyusui dan merawat bayi/baduta
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi/baduta
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh ibu dan bayi/baduta
- Menyusui dengan aman, IMD dan menyusui eksklusif membantu tumbuh kembang bayi/baduta secara optimal
- Lakukan IMD, kontak kulit dengan kulit saat ibu dan bayi dalam keadaan stabil
- Rawat gabung bersama bayi pasca melahirkan
MengASIhi bukanlah perkara mudah untuk seorang Ibu, memerlukan dukungan mulai dari suami dan juga lingkungan sekitar. Pekan Asi sedunia yang di selenggarakan pada bulan Agustus 2021 (World Breastfeeding Week), Philips Avent bersama Shopee mengadakan sharing session dengan topik “New Parents Amidst the Covid-19 Pandemic” bersama Dr. S.T. Andreas, M.Ked (Ped), Sp.A sebagai narasumber dan Cherisha Lidia sebagai moderator.

Bunda ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama kehidupan, dan terus menyediakan hingga setengah atau lebih dari kebutuhan nutrisi anak usia 6-12 bulan dan sepertiga selama dua tahun kehidupannya,” tulis WHO dalam website resminya.
Bunda saat kita merasa Asi kita kok tidak keluar saat pertama menyusui atau puting susunya terlalu masuk kedalam aku mau share pengalaman nih, awalnya sudah 5 hari pasca melahirkan Asi belum keluar dan puting pun kedalam bingung dan panik donk karena bayi kita butuh Asi untuk asupan nutrisi mereka.
Hal yang pertama saya lakukan adalah melakukan pumping/memerah ASI agar mempermudah Asi keluar walaupun sedikit, banyak para Bunda yang tidak percaya diri saat MengASIhi ketakutan Asi tidak cukup untuk bayi mereka. Asi diproduksi sesuai permintaan, ini artinya semakin sering payudara dikosongkan,semakin banyak pula ASI yang akan dihasilkan “Ujar dr. Andreas.

Faktor setelah melahirkan bisa menjadi salah satu alasan mengapa ASI tidak kunjung keluar. Beberapa penyebab kondisi ini terjadi setelah melahirkan bisa karena faktor-faktor stress, pemberian cairan infus saat persalinan, permasalahan pada plasenta dan pemberian obat saat proses bersalin.
Bunda bisa melakukan hal yang serupa seperti saya agar merangsang produksi ASI keluar mengkonsumsi sayuran hijau dan terus melakukan pumping/memerah ASI. Saat pumping kita harus dalam keadaan yang rileks dan menggunakan alat yang membuat kita nyaman seperti Electric Single Breast pump.
Leave a Reply