Siap yang tidak kenal dengan Susu kental manis (SKM), rasanya yang begitu manis dan dapat kita gunakan untuk toping berbagai aneka ragam makanan dan minuman seperti es buah, martabak, roti tawar dan masih banyak aneka makanan lainnya. Dulu sewaktu kecil hingga SMA saya sangat gemar mengkonsumsi SKM baik disajikan hangat maupun dingin, namun setelah 3 tahun belakangan ini saya baru mengetahuinya bahwa SKM itu bukan susu bahkan jika dikonsumsi secara berlebihan anak menimbulkan kegemukan.
Orangtua yang memiliki keterampilan mindful parenting akan terhindar dari stres yang diakibatkan pengasuhan (parenting stress), mampu menghargai pendapat dan tindakan anak, mampu melaksanakan peran sebagai orangtua, dan menjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak terlebih lagi kita harus pandai-pandai mengatur dalam pola asuh dimasa Pandemik.

Sebelum kita bahas lebih lanjut Ayah dan Bunda harus terlebih tahu informasi ini perlu kita ketahui Faktanya, satu saset SKM memiliki kandungan kalori sebesar 180 kkal dengan rincian 67% karbohidrat, 30% lemak, dan 3% protein. Sedangkan 1 gelas susu sapi segar memiliki 146 kkal kalori dengan 49% lemak, 30% karbohidrat, dan 21% protein.
Informasi menyatakan SKM Bukan Susu
Masih menganggap SKM ( susu kental manis) adalah susu pertumbuhan yang aman untuk anak dan keluarga kita?? Jujur miris melihat bahwa ponakan aku sendiri masih mengkonsumsi SKM untuk diminum layaknya seperti susu, saat ditanya aku suka kok enak lebih manis dari pada susu bubuk dan lebih memprihatikan lagi dalam satu hari ia akan meminum bisa 5-6 gelas SKM setiap harinya gak kebayang donk itu berapa gula yang masuk ke tubuhnya. Mungkin orang tua mereka belum tahu dan faham seperti apa kandungan dalam segelas SKM.

SKM atau Susu Kental Manis selama ini dikenal sebagai minuman bernutrisi yang aman untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Coba kita cari tahu fakta dalam kandungan SKM, dalam kandungan SKM memang ada kandungan susunya tapi hanya SKM berasal dari susu sapi. Namun, kandungan air di dalamnya sudah diambil dan dibuang melalui proses evaporasi atau penguapan. Selain diuapkan, susu ini juga diberikan gula tambahan sehingga teksturnya jadi lebih kental dan lengket.
Aku selalu mengerti bahwa susu kental dengan gula bukan susu, tapi minuman yang terbuat dari campuran gula dan susu. Bahkan, menurut Departemen Kesehatan Indonesia, isi susu di SKM hanya sekitar 20 persen, dan sekitar 45-50 persen dari itu adalah gula.
Jadi Ayah dan Bunda harus lebih bijak memilih untuk kebutuhan gizi anak kita, dan ternyata susu kental manis tidak sama dengan susu sapi. Bahkan, susu kental manis tidak bisa dijadikan pengganti susu sapi biasa.

Menerapkan Mindful parenting di masa Pandemik
Jadi sebagai orang tua kita harus lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anak kita ya Bunda, terlebih lagi 1000 hari kehidupan adalah masa emas dimana diperlukan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan. Mindful parenting merupakan pola pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kesadaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Melly Amaya Kiong, Pendiri Komunitas Menata Keluarga, dalam webinar bertajuk Membangun Karakter Kesadaran Gizi Keluarga Melalui Mindful Parenting, oleh YAICI.

Mindful parenting atau mengasuh dengan penuh kesadaran adalah salah satu strategi yang dapat dipraktikkan oleh orangtua dalam menciptakan komunikasi yang efektif dengan anak. Bisa kita kemukakan bahwa Mindful parenting dimasa Pandemik yaitu pola asuh yang dilakukan orangtua dengan kesadaran penuh. Dengan kata lain, orangtua akan memberikan perhatian penuh pada anak. Selain itu, orangtua tidak akan menilai anak secara negatif terkait pengalaman anak. Dimensi mindful parenting terdiri dari: mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak menghakimi, sabar, bijaksana, serta welas asih.
Mengasuh dengan penuh kesadaran, seperti halnya kita sadar akan bahaya jangka panjang jika terus-menerus anak mengkonsumsi SKM akan sangat berbahaya karena kandungan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh anak kita.
Lebih baik kita memperkenalkan anak kita dengan mengkonsumsi sayuran dan aneka jenis buah dari masa ia memulai MPASI, jika sedari kecil kita menanamkan rasa cinta dan sukanya terhadap sayuran dan buah kelak ia akan terbiasa mengkonsumsi sayuran dan buah hingga besar nanti.
Leave a Reply