Pada tanggal 17 November 2021 lalu Bapak Presiden Jokowi melantik Gandi Sulistiyanto sebagai Dubes (Duta besar) Korea Selatan, mungkin banyak yang tidak terlalu kenal dengan beliau. Sulis pria yang lebih akrab disapa adalah Managing Director Sinar Mas.
Menjalani karir hampir empat dasawarsa di sektor privat yang 29 tahun di antaranya berlangsung di Sinar Mas – dengan jabatan terakhir Managing Director – menjadikan dirinya menyebut hari barunya nanti selaku duta besar adalah darmabakti bagi negara. Dirinya menyambut antusias hal ini, bahkan menyatakan keluarganya memberikan dukungan penuh.
Sepanjang kariernya di Sinarmas, Sulis menjadi saksi pertumbuhan perusahaan yang sempat ambrol dihantam utang pada masa krisis 1998. Waktu itu saya masih duduk di sekolah dasar tapi beliau sudah berpetualang dalam kesuksesan karirnya.

Siapa yang tak kenal dengan Korea Selatan,semua keindahan Negeri Ginseng itu kerap diperlihatkan melalui drama dan filmnya yang selalu laris di pasaran. Saya sendiri sangat menyukai Drama Korea yang berbau akan sejarahnya dan ditambah lagi pasti dalam setiap film yang dibuat akan menyuguhkan tentang tradisi mereka mulai dari pakaian, budaya dan kulinernya.
Produk-produk asal Korea makin banyak aja ya di Indonesia. Mulai dari skin-care, makanan, manufaktur, pakaian, dll. Kalo produk-produk Indonesia banyak gak ya di Korea? Penasaran..
Sudah banyak masyarakat Indonesia yang keracunan olah Korsel, karena film Korea penampilan boyband dan girlbandnya dan makanannya. Jika Korsel bisa membuat masyarakat Indonesia tahu akan keindahan negara mereka kenapa tidak kita buat sebaliknya. Kita bawa budaya, kuliner dan kerajinan UMKM Indonesia untuk masuk ke Korsel.
Gandi Sulistiyanto melihat ini justru sebagai sebuah peluang. “Saatnya saya memberikan darmabakti kepada negara melalui jabatan duta besar. Panggilan yang menurut saya luar biasa, di mana tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini”.

3 Jurus Diplomasi ala Gandi Sulistiyanto
Pemerintah berupaya menaikkelaskan jutaan UMKM di negeri kita, sementara Korea adalah contoh sukses menggandeng UMKM mereka masuk dalam rantai pasok hingga ke tingkat global. Apa cetak biru keberhasilan mereka dapat kita gunakan di Indonesia?
UMKM akan coba kita tarik masuk ke dalam ekosistem supply chain perusahaan-perusahaan besar Korea yang berinvestasi di Indonesia. Mereka juga melakukan hal serupa di sana.
Kami telah berbicara dengan Chariman Hyundai, yang menyatakan kesiapannya untuk mendukung rencana itu, dengan mengkoordinir supplier yang berasal dari lingkup UMKM menjadi bagian dari supply chain bagi produk electric vehicle di Indonesia. Itu sebagian dari pada program yang akan kita terapkan di Indonesia.
Jika sampai terlaksana, pasti akan mengangkat kelas UMKM kita. Pendampingan UMKM dilakukan dengan supervisi mereka agar produk yang dihasilkan sesuai standar, karena menjadi bagian dari kualitas produk secara utuh.
Keinginan untuk memajukan UMKM Indonesia di kancah internasional adalah impian semua masyarakat Indonesia, semoga program Pak Sulis dapat terlaksana. Seru donk kalo kita bisa liat Oppa dan ajusi di Korea bisa memakai batik, tas anyam dan kain tenun dari Negara Indonesia.

Korea dan Indonesia punya perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang membebaskan bea masuk beberapa produk dari kedua negara. Dengan itu, perdagangan antara kedua negara akan meningkat pesat. Pas banget kan kalo Pak Sulis memasukkan UMKM ke Korsel, wahh aku mendukungmu pak.
Selain itu, akan memperbanyak partnership antara perusahaan Indonesia dengan Korea, sehingga memungkinkan barang-barang asal negara Indonesia untuk diproduksi di Korea. Semoga semua 3 Jurus Diplomasi ala Gandi Sulistiyanto, akan sukses dan berjalan dengan lancar.
Leave a Reply